APRESIASI SENI RUPA 2
A. Prinsip
desain
1. Unity
Merupakan kesatuan yang di gubah melalui unsure yang mendominasi dan
kurang mendominasi, serta kedekatan dalam sesuatu komposisi karya seni
dominasi.
Di upayakan melalui ukuran, letak, perbedaan atau pengecualian. Hal
tersebut di klakukan untuk mencapai harmonisasi atau keselarasan.
2. Balance
atau keseimbbangab
Adalah stabilitas atau kesan adanya daya tarik yang sama antara bagian
yang satu dengan yang lain, tanpa meniadakan aksentuasi atau klimaks atau yg
menjadi suatu perhatian dalam karya seni.
Keseimbangan di bedakan menjadi berikut:
a. Keseimbangan
central/ radial
Yaitu keseimbangan yang di perlihatkan melalui unsure yang relative sama
dari pusat hingga keseluruhan tepi( kiri- kanan, atas- bawah)
b. Keseimbangan
sim etris/ formal
Yaitu keseimbangan yang di perlihatkan melalui unsure yang relative sama
dari pusat hingga sisi( kiri dengan kanan, atas dengan bawah )
c. Keseimbangan
asimetris atau inormal
Yaitu keseimbangan yang susunan unsure unsurnya pada tiap sisi di tempatkan
berbeda, namun tetap memberikan kesan yang seimbangan, baik dengan komposisi
vertical, diagonal, horizontal tau kombinasi.
d. Keseimbangan
kontras
Yaitu keseimbangan yang di dapat dengan cara menyatukan 2 hal yang
berbeda, baik bentuk, ukuran maupun warnanya, untuk menghindari kesan monoton.
3. Ritme
Dalam seni rupa adalah susunan/ perulangan yang teratur dari elemen atau
unsure dari suatu objek karya.
Susunan gerak ritme di dapat dengan beberapa cara, yaitu;
a. Ritme
repetisi murnI
Yaitu ritme yang menyusun materi objek dengan pengulangan unsure yang
sama.
b. Ritme
repetisi alternative/ variasi
Yaitu ritme yang menyusun materi objekl dengan perulangan yang di beri
alternative variasi.
c. Ritme
progesi/ gradasi
Yaitu ritme yang menyusun materi objek dengan variasi perubahan
komposisi, ukuran/ warna unsure secara bertahap.
d. Ritme
mengalir/ flowing
Yaitu ritme yang menyusun ,materi objek dengan gerak berkelanjutan.
4. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan ukuran yang ideal dari
objek, baik menurut kenyataan atau perasaan. Hal ini memerlukan kecermatan
teknis.
Secara tekhnik seni kriya ada yang berasal dari dalam
negeri dan ada yang dari luar negeri, namun karena nilai seni itu sendiri
bersifat universal, maka berdasarkan bentuknya sudah menyebar merata ke seluruh
penjuru dunia dengan berbagai perbedaan cirri dan variasinya.
BERKARYA
SENI RUPA 2
Salah satu
bentuk seni kriya yang berkembang pesat di dalam negeri tapi berasal dari
mancanegara ( termasuk dukungan teknologinya) adalah seni grafis/ cetak. Seni
grafis yang terkenal dan banyak di pakai orang di mana mana untuk berbagai
karya adalah cetak sablon.
A. Cetak
Sablon
Mencetak dengan teknik sablon adalah mencetak dengan
menggunakan kain kasa khusus atau screen pada bidang yang menjadi sasaran
cetak. Gambar / tulisan yang di cetak pada objek cetak mengacu pada model atau
klise yang terdapat pada screen. Alat yang di gunakan dalam menyablon antara
lain kertas( hvs, kalkir,), screen 77 T, screen frame, rakel( lunak – tumpul),
coater, meja cetak, hair dryer/ kipas angin, hanspryer, spidol dan tripleks.
Bahan bahan yang di pakai dalam cetak sablon adalah
larutan afdruk yang terdiri dari emulsi dan sensitizer, screen laquer, kaporit,
dan tinta medium dengan sandye colour.
1. Membuat
desai model atau klise
a. Membuat
model/ klise satu warna
b. Membuat
model bentuk geometris contoh:
-
Segitiga
-
Segi enam
-
Segi empat
-
Segi delapan
-
Segi lima
-
Segi sepuluh
2. Mengafdruk/
eksposing
Adalah memindahkan model/ klise ke dalam screen dengan
melapiskan larutan kimia( emulsi dan sensitizer) lalu merefleksikan model atau
klise pada screen pada cahaya ultraviolet dari lampu neon.
3. Menyablon
kain dengan satu warna.
B. Teknik
etsa
Yaitu sebagai alternative kalian dapat mengganti
teknik sablon dengan tekhnik ini. Tekhnik etsa pada dasarnya seperti membuat
gambar dengan mengikis lempengan logam memakai cairan asam.
TUGAS
1. Buatlah
secara berkelompok atau individu sebuah desai dan karya seni grafis seperti
yang telah di uraikan di atas ( pulang prakerin tugas di kumpul dalam bentuk
gambar di karton warna putih)
APRESIASI
SENI MUSIK 2
A. Music
klasik
Jika kita mendengar istilah music klasik, orang
menganggap itu adalah salah satu jenis music, padahal ini hanya merupakan salah
satu periode perkembangan music yang dapat mewakili seluruh periode music.
Music pada zaman ini tidak menggunakan beat ( drum set) secara konstan.
1. Barok
dan rokoko ( abad ke 17)
Cirri cirinya
-
Melodinya cenderung lincah
-
Banyak menggunakan ornament
-
Ada dinamika keras( forte), lunak ( piano)
-
Harmoni dua nada atau lebih, berbunyi bergant ian
( polyfonik/ kontapunk)
Music zaman rokoko cenderung lebih kecil dan akrab,
bentuk music vokalnya di sebut dengan seriosa.
Tokohnya antara lain:
-
John Sebastian bach ( karyanya : berbagi
konserto, simfoni, komposisi untuk piano, viola, sonata, toccata, minuet dll)
-
George friederic handel (karyanya: konserto
grosso, oratorio, royal fireworks, water music, )
-
Antonio vivaldi (karyanya: konserto for lute/
gitar, trumpet, four seasons/ violin.
2. Klasik
( abad ke 18)
Cirri cirinya:
-
Ornament lebih dibatasi
-
Ada peralihan tempo accelerando dan ritardando
-
Ada peralihan dinamik crescendo dan descrescendo
-
Harmoni tiga nada atau lebih bunyi bersamaan(
homofonik)
Tokonya antara lain:
-
France joseph haydn ( karya: berbagi symfoni,
kuartet, oratorio, komposisi untuk cello, sonata piano, opera dll)
-
Wolfgang Amadeus Mozart( karya: konserto,
simfoni, komposisi untuk piano, viola, kuartet, sonata, requiem, opera dll)
3. Romantic
( pertengahan abad ke 18)
Cirri cirinya :
-
Tidak ada ornament
-
Melodi seakan berkomunikasi/ berkomunikasi
-
Harmoni bervariasi, homofonik dan polyfonik
-
Penggunaan dinamik dan tempo secara optimal dan
bervariasi
Tokohnya:
-
Ludwig van bethoveen ( konserto, komposisi untuk
piano, viola, simfoni, kuartet gesek, sonata, overture, opera, choral dll)
-
F.p.Schubert, F.J.L mendhelson, F.F. Chopin,
R.A.Schuman, franz liszt, W.R. Wanger, L.H. BERLIZON, J. BRAHMS.
4. Kontemporer
klasik ( akhir abad ke 19 – awal abad ke 20)
Di sebut kontemporer klasik yaitu untuk membedakanna
dengan music kontemporer modern. Istilah yang di pakai tidak sesuai dengan
pengertian yang sesungguhnya, kontemporer artinya sesuai dengan zamanya.
Pada zaman ini music bersifat impressionist, tidak di
batasi aturan untuk keindahan ataumengekspresikan perasaan, tetapi sering
mengalun sekehendak mood komposernya.
Cirri cirinya:
-
Banyak menggunakan modulasi ( perubahan nada
dasar)
-
Ada perubahan komposisi instrument
-
Dinamika dan tempo dengan variasi tak lazim
-
Harmoni lepas diri dari sistim tonal (
pengelompokan tingkat akor)
-
Tokohnya ( claude Debussy, George Gershwin:
karya; berbagai opera, orchestral, nocturne, prelude, kwartet, dll)
B. Cirri
cirri music popular
1. Rock
-
Wilayah nada luas dari nada rendah hingga tinggi
-
Kekuatan music pada dinamika aransement
-
Lagu kadang sulit di senandungkan
-
Lyric lagu cenderung ekspresif
-
Tempo bisa lambat bisa cepat
-
Harmoni bisa sangat sulit
-
Beat cenderung keras
2. Jazz
-
Vocal dan lyric cenderung di anggap bagian dari
bunyi instrument,
-
Harmoni rumit, memiliki tonalitas yg luas,
kadang bersifat sumbang dan terjadi modulasi
-
Ritme dan melodi memiliki kecenderungan
improvisatif,
3. Dance
-
Ritme melodi dan harmoni cenderung sederhana
-
Beat keras, dan bertempo sedang( untuk senam dan
tari)
-
Lirik tidak terlalu penting karena untuk
mengekspresikan gerak, bukan perasaan
4. Latin
-
Beat konstan, dengan variasi bunyi perkusi
-
Memiliki cirri khas dalam setiap style nya
-
Melodi dan harmoni cenderung sederhana
C. Music
kontemporer
Yaitu music yang subjektif dan tidak menuntut
popularitas, tokohnya di Indonesia adalah harry roesli, slamet abdul syukur, franky
raden, sapto rahardjo.
Cirri cirri umum antara lain:
-
Tekstur/ warna bunyi bisa heterogen ( berbagai
jenis) dan homogeny
-
Notasi music berupa symbol/ tanda yang hanya di
mengerti oleh pemusik
-
Music memiliki kecenderungan improvisatif
mengikuti mood pemusik
-
Bunyi yang di komposisikan tidak selalu dari
instrument musik
-
Music bisa memiliki melodi atau hanya komposisi
ritmis
-
Melodi dan harmoni tidak selalu mengikuti system
tonal
-
Tidak di batasi pada satu jenis tangga nada
-
Tidak terikat pada salah satu jenis birama
-
Dinamika dan tempo bervariatif.
Tugas
-
Buatlah koleksi music/ lagu dalam bentuk CD
dengan format MP3,
a. Satu
kelompok terdiri dari 2 orang siswa
b. Tiap
siswa mengoleksi 5- 10 lagu jenis dari satu jenis aliran music yang di salin/
copy melalui computer
c. Aliran
musiknya antara lain: klasik ( 5- 10 lagu), pop ( 5-10 lagu), balada ( 5- 10
lagu), rock ( 5-10 lagu), jazz ( 5- 10 lagu), dance ( 5- 10 Lagu), latin ( 5-10
lagu), dan music khas Indonesia ( keroncong, dangdut, campur sari, nasyid, 5-
10 lagu)
d. Penilaian
-
Tiap lagi yang di koleksi harus benar termasuk
dari jenis aliran music yang dimaksud
-
Music atau lagu harus bagus/ enak di dengar
-
Koleksi lagu tidak boleh sama persis dengan
kelompok lain
e. Music/
lagu yang telah di koleksi dalam bentuk folder di computer kemudian di salin (
burn) ke dalam CD kosong
f.
Tuliskan nama anggota kelompok dan kelas pada
bagian atas CD dengan spidol
g. Di
kumpul pada saat pelaksanaan ulangan tengah smester genap.
BERKARYA
SENI MUSIK 2
A. Paduan
suara dan vocal group
Paduan suara adalah himpunan suara dari sejumlah penyanyi yang
dikelompokan menurut jenis suaranya dengan aturan aturan tertentu. Sikap dan
gaya pada penyanyi paduan suara tidak sebebas seperti dalam vocal grup.
Dalam mengekspresikan lagu yang di bawakan, yang di perbolehkan adalah
gerak atau mimic wajah. Instrument pengiringya biasanya adalah piano atau
orgen.
Perbedaan vocal grup dengan paduan suara adalah vocal grup lebih bebas
dan fleksibel baik dari segi komposisi maupun aransemen, formasi penyanyi,
maupun gaya/ gerakan ekspresi penyanyi, jumlah penyanbyinya relative lebih
sedikit, dan instrument pengiringnya bisa bervariasi.
B. Factor
yang harus di perhatikan
a. Warna
suara
Dalam pembentukan paduan suara atau vocal grup, penyusunan kelompok
pertama tama haruslah berdasarkan warna suara.
-
Suara sopran umumnya di kenali daei bunyinya
yang cemerlang, terasa ringan dengan pembawaan yang lincah. Wilayah nadanya
paling tinggi dari semua jenis suara manusia.
-
Suara alto memiliki warna yang agak gelap,
bunyinya dalam dengan nada nada rendah, dan pembawaanya seperti berat,
mezzosopran warna dan wilayah nadanya antara sopran dan alto.
-
Suara tenor memiliki warna terang dan nyaring.
Suara bas berwarna gelap dengan pembawaan yang gelap dan dalam, wilayah nadanya
paling rendah, dari semua jenis suara manusia. Suara baritone dan wilayah
nadanya antara tenor dan bas.
b. Keseimbangan
suara/ balance
Besar kecilnya paduan suara atau vocal grup yang di rencanakan harus
tetap memperhatikan keseimbangan kekuatan suara antara tiap kelompok.
Contoh beberapa formasi;
1. Paduan
suara sejenis
sopran
|
mezzosopran
|
Alto
|
6
|
4
|
4
|
8
|
6
|
6
|
10
|
8
|
7
|
|
|
|
2. Paduan
suara campuran
sopran
|
alto
|
tenor
|
bas
|
6
|
5
|
4
|
5
|
8
|
6
|
5
|
6
|
13
|
10
|
8
|
10
|
3. Paduan
suara / vocal grup campuran 3/ 2 suara di SMA
sopran
|
mezzosopran
|
alto
|
mezzosopran
|
Baariton
|
6
|
4
|
5
|
6
|
4
|
8
|
6
|
7
|
8
|
6
|
Formasi tersebut sebagai pedoman yang sifatnya tidak mutlak, dapat di
sesuaikan menurut kondisi dan kebutuhan.
c. Kepaduan
suara/ blending ( campuran)
Dalam kepaduan suara atau vocal grup, terdapat sejumlah suara manusia
yang di kelompokan menurut:
1. Peranan
yang di tentukan oleh partitur( partitur adalah tulisan music)
2. Warna
suara
Tiap kelompok ( sopran, tenor, alto, bas) harus merupakan satu unit
dengan suara yang padu- bulat- menyatu ( blend) tidak boleh ada satu suara yang
menonjol sendirian.
Hal hal yang mempengaruhi blending dalam tiap kelompok:
-
Pitch yang tepat
-
Kualitas suara yang baik
-
Penggunaan register yang sama
-
Vibrasi suara yang terkendali
-
Tingkat/ takaran dinamik yang seragam.
C. Mendireksi
Dalam paduan suara di butuhkan pengaturan agar suara yang di hasilkan
bisa seragam dan serentak dan dinamik bisa di kendalikan dengan baik.
Untuk itu, di butuhkan seorang dirigen. Dirigen adalah seorang yang di
daulat mendireksi / mengatur suara dan pembawaan para penyanyi.
Dirigen memimpin paduan suara lewat ayunan tanganya yang membirama/
mendireksi dan member aba- aba dinamik.
1. Birama
dua 2/2
2. Birama
tiga 3/3
3. Birama
empat 4/4
4. Birama
enam 6/6
Makin besar nilai angka, makin berkurang
aksenya, tetapi arsis selalu lebih kuat dari thesis. Mendireksi di lakukan
tangan kanan, tangan kiri memberikan aba aba dinamik.
Aba aba dinamik misalnya:
-
Keras= tangan terbentang, telapak tangan
menghadap ke atas, tangan bergerak naik.
-
Lirih = tangan telungkup tangan bergerak turun
-
Dapat juga di isyaratkan lain sesuai kesepakatan
antara dirigen dan penyanyi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar